Usung Jinggung
Posted by Anak Sultan pada Februari 25, 2007
Prosesi arak-arakan pengantin dalam masyarakat Banjar cukup beragam dan salah satunya adalah Usung Jinggung (pengantin diusung). Dalam rangkaian upacara perkawinan orang Banjar terdapat prosesi arak-arakan pengantin yang disebut maarak pengantin. Dalam tradisi masyarakat Banjar jika mempelai pria dan wanita telah selesai dirias dan siap untuk disandingkan, maka pengantin pria segera dibawa menuju kediaman mempelai wanita. Pengantin pria dengan diiringi rombongan pengantar pengantin dan diikuti pula kesenian Sinoman Hadrah atau Kuda Gipang dibawa berjalan kaki. Jarak untuk berjalan kaki tersebut, biasanya ditentukan batasnya agar tidak terlalu kelelahan. Sepanjang jalan yang dilalui dan pada tempat-tempat tertentu dilakukan atraksi sinoman hadrah yang dilakukan dengan gerakan-gerakan badan diikuti pukulan tarbang dan syair-syair lagu penuh syukur dan keceriaan.
Pada masa dahulu tidak hanya mempelai pria yang diarak, tetapi mempelai wanita juga ikut dalam perarakan. Jika ada kesepakatan tentang arak-arakan kedua mempelai, biasanya mempelai wanita menunggu di tengah perjalanan antara rumah mempelai pria dan rumah mempelai wanita. Kemudian dari tempat pertemuan tersebut kedua mempelai diarak dan dipertontonkan kepada masyarakat dengan melakukan usung jinggung berjalan menuju kediaman mempelai wanita sebelum duduk bersanding di pelaminan. Tetapi ada pula mempelai wanita cukup menyambut kedatangan mempelai pria di depan pintu rumah kediaman dan duduk sebentar di pelaminan kemudian diteruskan dengan usung jinggung di depan masyarakat yang menyaksikan upacara perkawinan.
Usung jinggung dalam maarak pengantin ini harus dilakukan oleh mereka yang mahir, karena selain dituntut tenaga yang kuat harus pula pandai baiigal (menari). Pengusung pengantin dalam usung jinggung yang disebut pausungan ini menari-nari mengikuti irama musik galanjur agar penonton yang menyaksikan terhibur. Dengan demikian usung jinggung ini selain sebagai media untuk memperkenalkan kedua mempelai kepada masyarakat, juga dalam usaha memeriahkan suasana hari perkawinan yang sacral dan penuh kenangan.
Kada ulun biarakan budaya Banjar hilang di dunia
Ari said
Nang diusung tuh penganten nang binian aja kah, atau nang lakiannya iya jua?
keduanya umpat bausung, ditentukan mulai mana jaraknya bausung, mun kada lucut tukang usung hehehe..kalo bahari rumah nang kawin parak-parak haja.
elfa tahmila said
umpat batakun pang,ulun bagana di jakarta,rencana menikah,dan handak di usung. tapi dapat gedung nie malam
jadi,bausung tu khusus dilaksanakan siang hari? atau boleh kada amun dilaksanakan malam?
makasih banyak sabalumnya laaaah